Sekilas.co – Kursi pelatih kepala Timnas Indonesia hingga kini masih belum terisi setelah kontrak Patrick Kluivert tidak diperpanjang. Kekosongan tersebut membuat nama-nama calon pelatih baru mulai bermunculan, terutama dari sejumlah sosok yang memiliki rekam jejak kuat di sepak bola Eropa. Salah satu figur terbaru yang dikabarkan masuk radar PSSI adalah John Heitinga, mantan pemain bertahan Ajax Amsterdam dan Atletico Madrid.
Media asal Belanda, VoetbalPrimeur, menyoroti gerak-gerik Heitinga di media sosial yang dianggap sebagai sinyal minat untuk menangani Timnas Merah Putih. Ia tampak mulai mengikuti akun resmi Timnas Indonesia, PSSI, serta beberapa tokoh yang kini terlibat dalam proyek pengembangan sepak bola nasional. Aktivitas itu kemudian menimbulkan spekulasi bahwa Heitinga tengah menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan federasi sepak bola Indonesia.
Rumor ini semakin menarik karena Heitinga memiliki latar belakang yang cukup relevan. Ia diketahui memiliki darah keturunan Indonesia dari garis ayah, dan sebelumnya pernah mengunjungi Tanah Air. Koneksi personal tersebut dinilai cocok dengan arah kebijakan PSSI yang ingin membangun identitas tim nasional yang kuat dengan memaksimalkan pemain-pemain keturunan.
Selain itu, rekam jejak karier Heitinga di dunia sepak bola tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia menjalani masa emas sebagai bek tangguh bersama Ajax Amsterdam pada awal 2000-an, kemudian berkarier di sejumlah klub Eropa seperti Atletico Madrid dan Everton. Di level timnas, Heitinga mencatat 87 caps bersama Belanda, termasuk menjadi bagian skuad yang melaju hingga final Piala Dunia 2010.
Pengalaman melatih pun sudah ia jalani, mulai dari tim akademi Ajax hingga dipercaya sebagai pelatih sementara tim senior pada tahun 2023. Gaya bermain yang modern dan fokus pada pengembangan pemain muda membuatnya dianggap cocok dengan karakter skuad Indonesia yang diisi banyak talenta potensial.
Walaupun demikian, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari PSSI mengenai kandidat final pelatih baru. Erick Thohir sebelumnya menyampaikan bahwa federasi melihat banyak opsi, termasuk pelatih dari kawasan Asia yang memahami kultur sepak bola regional.
Sinyal yang muncul dari Heitinga tentu menjadi perhatian tersendiri bagi publik sepak bola nasional. Apakah mantan benteng pertahanan Oranje itu benar-benar akan menjadi nakhoda Garuda berikutnya? Semua masih menunggu keputusan resmi federasi.
