Di Balik Kesuksesan Lionel Messi, Ternyata Masih Ada yang Mengganjal

foto/istimewa

Sekilas.coLionel Messi mungkin akan menutup kariernya sebagai salah satu pesepak bola terbesar sepanjang masa, namun tampaknya ada satu hal yang masih membekas di hatinya, sebuah urusan yang belum terselesaikan dengan klub yang telah membesarkan namanya, Barcelona.

Messi sejatinya sudah meninggalkan Barcelona pada tahun 2021, setelah kontraknya bersama klub yang dibelanya sejak kecil itu resmi berakhir. Keputusan tersebut bukan karena keinginannya untuk pergi, melainkan karena kondisi finansial klub yang saat itu berada di ambang krisis.

Baca juga:

Akibat aturan batas gaji (salary cap) yang diberlakukan LaLiga, Barcelona tidak mampu memperpanjang kontrak Messi, meski kedua pihak sudah mencapai kesepakatan secara personal. Situasi ini memaksa sang megabintang mengucapkan selamat tinggal kepada klub yang telah menjadi rumahnya selama lebih dari dua dekade.

Setelah meninggalkan Camp Nou, Messi memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada Agustus 2021. Di klub raksasa Prancis itu, ia hanya bertahan dua musim, menambah koleksi trofi domestiknya, namun juga menghadapi tekanan dan kritik dari sebagian fans yang merasa performanya tak sebanding dengan ekspektasi. Setelah kontraknya habis pada 2023, Messi memutuskan untuk memulai babak baru dalam kariernya di Inter Miami, klub Major League Soccer (MLS) milik David Beckham, di Amerika Serikat.

Diperkirakan, Messi akan gantung sepatu pada tahun 2028, saat kontraknya bersama Inter Miami berakhir. Dengan segala prestasi, mulai dari Ballon d’Or yang tak terhitung jumlahnya, Piala Dunia 2022 bersama Argentina, hingga puluhan gelar bersama Barcelona, sebenarnya ia sudah memiliki semua yang diimpikan oleh seorang pesepak bola. Namun di balik semua kesuksesan itu, Messi masih menyimpan rasa tak tenang karena caranya meninggalkan Barcelona terasa “tidak wajar”.

Dalam wawancara eksklusif dengan ESPN, Messi mengungkapkan bahwa dirinya masih berharap bisa menuntaskan perpisahan yang seharusnya. Ia ingin kembali ke Camp Nou, bukan sebagai pemain, tetapi untuk mengucapkan salam perpisahan yang layak kepada klub, rekan-rekannya, dan terutama para fans yang telah mendukungnya sejak awal.

“Saya merasa aneh meninggalkan klub itu setelah semua yang terjadi,” ujar Messi. “Saya menghabiskan musim terakhir saya di sana tanpa fans karena pandemi. Setelah menghabiskan sebagian besar hidup saya di Barcelona, saya pergi dengan cara yang tidak saya inginkan.”

Messi menambahkan bahwa impiannya sejak dulu adalah mengakhiri karier Eropanya di Barcelona sebelum menutup lembaran kariernya di Amerika. Namun kenyataan berkata lain.

“Saya selalu bermimpi menutup karier saya di Eropa bersama Barcelona dan kemudian datang ke Miami. Itu adalah rencana saya. Jadi perpisahan saya terasa sedikit aneh, karena situasi saat itu membuat semuanya berjalan di luar kendali,” katanya.

Kini, dengan renovasi Camp Nou yang masih berlangsung, Messi berharap suatu hari nanti ia bisa kembali menginjakkan kaki di stadion bersejarah itu dalam suasana yang berbeda, bukan sebagai pemain yang harus pergi karena keterbatasan finansial klub, melainkan sebagai legenda yang pulang untuk disambut dan dihormati.

Bagi Messi, mungkin trofi dan penghargaan bukan lagi hal utama yang dikejar. Yang paling penting baginya adalah bisa menutup kisah panjangnya di Barcelona dengan cara yang indah dan penuh makna, di hadapan jutaan penggemar yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.

Artikel Terkait