Bintang kemenangan Maroko adalah Yassir Zabiri, yang tampil luar biasa di babak pertama dengan memborong dua gol. Zabiri membuka keunggulan melalui tendangan bebas akurat di menit ke-12, sebelum menggandakan skor pada menit ke-29 lewat penyelesaian klinis hasil umpan matang dari Othman Maama.
Keunggulan dua gol membuat para pemain berjuluk Atlas Cubs tampil semakin percaya diri hingga peluit akhir berbunyi.
Memasuki babak kedua, Argentina mencoba bangkit dan meningkatkan tekanan melalui penguasaan bola yang lebih dominan. Namun, pertahanan kokoh Maroko berhasil meredam setiap peluang tim Tango. Barisan belakang Maroko tampil disiplin, memblokir sejumlah tembakan berbahaya dan mematahkan upaya Argentina untuk memperkecil ketertinggalan.
Final kali ini menjadi penampilan perdana Maroko di partai puncak Piala Dunia U-20, setelah mereka menyingkirkan Prancis melalui adu penalti dramatis di semifinal.
Sementara itu, Argentina melangkah ke final usai menang tipis 1–0 atas Kolombia berkat gol tunggal di menit ke-72. Namun, pengalaman tampil di sembilan final sebelumnya tak cukup membantu Argentina memperpanjang catatan enam gelar juara mereka.
Dalam perebutan tempat ketiga, Kolombia sukses menundukkan Prancis 1–0, memastikan posisi podium terakhir dalam turnamen. Dengan hasil ini, Maroko tidak hanya membawa pulang trofi, tetapi juga mencatatkan tonggak sejarah baru bagi sepak bola Afrika, membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan semangat kolektif mampu mengantarkan mereka ke puncak dunia.